Aku duduk
sendirian pinggir trotoar. Tapi bukan karena aku patah hati atau sedang terserang
virus galau yang belakangan ini marak menjangkit para remaja di bumi Indonesia
tercinta ini. Masak dikit-dikit galau, naksir cowok galau, putus sama pacar
galau, diselingkuhin galau bahkan rela ngiris pergelangan tangan, jangan-jangan
ditinggal pacar ke toilet aja galau. Kalo yang terakir sih hiperbol, bahasa sastranya
lebay, tapi kalo bang Roma pasti bilang terlalu.