Senin, 11 Agustus 2014

Di ujung senja




Senja selalu saja sama. Entah kenapa aku tidak pernah bosan untuk melihatnya bahkan aku selalu merindukannya. Langit jingga mulai bertahta du ujung cakrawala meskipun matahari masih enggan turun untuk beristirahat. Burung-burung beterbangan kembali kesarang sambil berkicau dengan ceria. Begitu indah dan mendamaikan jiwa yang letih setelah berjuang seharian.

Aku duduk bersandar pada pohon mahoni di tepi jalan. Pandanganku tidak sedikitpun lepas dari langit senja di balik gunun merapi yang tinggi menjulang. Ku peluk kedua kakiku. Tidak seperti biasanya. Sore ini senja tidak bisa menenangkan jiwaku yang bergejolak lebih hebat dari gelombang pantai selatan. Aku hanya bisa berharap semoga tidak terjadi tsunami saja.